Wednesday 11 September 2019

The Vanishing of Sidney Hall(****)


Opening scene yang ditampilkan sudah membuat penonton penasaran, dengan cerita pendek Sidney Hall, penonton pasti dibuat bertanya siapa gadis yang dimaksud  Sidney Hall? yang bisa membuat  karangan Sidney Hall tidak biasa dan pengalaman sedalam itu, di usianya yang masih terlalu dini memahami urusan orang dewasa. Kalian yang penasaran siapa gadis yang dimaksud Sidney Hall bisa langsung ditonton Filmnya.

"it's all just first pages and first sentences. There's no middle. There's no end. Characters keep switching their identities. Wish I could tell you there's life and death and plot twists. And three generations of richly drawn characters And hope, and courage. Regrets. But it's just one long, intoxicating masturbation session with no climax. "


The Vanishing of Sidney Hall diceritakan dengan konsep tiga alur cerita yang menjadikan cerita ini ada daya tariknya : Masa Lalu, Masa Kejayaan Sidney Hall sebagai Penulis Bestseller dan Masa Kelam ( Jadi Penonton akan dibuat penuh rasa penasaran alias bingung dengan alur cerita flashback, Forward dan present di setiap adegan), Singkatnya Cerita ini tentang kehidupan seorang penulis Novel  yang tidak pernah merasa puas dalam perjalanan hidup yang dia capainya, karakter Sidney Hall juga dibuat kelam tidak pernah menghumbar senyum, raut wajah Sidney Hall berubah shining hanya pada saat bertemu gadis berkulit pucat  bernama Melody, Gadis enigmatic, lugu dan pemalu yang selalu membawa inhaler untuk penyakit asma yang di deritanya.

Sidney Hall pemuda sukses dengan karya novelnya yang berjudul "Suburban Tragedy" Novel tersebut melejit hingga mampu mampu masuk ke ajang penghargaan Pulitzer Price , Namun dibalik kesuksesan cerita novel itu terdapat kisah ironis dan kelam yang ada sangkut paut dengan teman semasa remajanya, kemudian lagi ibu kandungnya bagaikan mimpi buruk yang memicu depresi Sidney Hall, belum lagi ditambah dengan  rasa bersalahnya setelah mengetahui pembaca novel "suburban tragedy" Henry Crowe yang di kabarkan bunuh diri setelah karena secara arafiah membaca novel tersebut. terutama satu paragraph yang di simpan dan di ulang terus dalam benak :

"The core of our nation is etched inside these plastic smile. And endless row of nowheres houses, this is how we live, it's also how we die"


inti dari bangsa kita terukir dari senyum plastik dan deretan rumah tanpa akhir, beginilah cara hidup kita dan itu juga cara kita mati. Namun dalam pers confrence pun Sidney Hall menjelaskan bawasannya seorang penulis tidak dapat memprediksi dampak buruk dan baik  yang akan diterima oleh pembaca. karena setiap orang mempunyai interpretasi masing-masing atas sesuatu yang dia baca,  Bagi Sidney Hall penulis akan selalu ada pesan dan pelajaran yang ingin disuarakan melalui tulisannya, Apapun itu dampaknya. Mungkin ini adalah satu pesan yang ingin disampaikan dalam film " The Vanishing of Sidney Hall" oleh sutradara sekaligus penulis naskah film Shawn Chirstensen dan Jason Dalon.

Film  sad ending bagi saya punya karismatik tersendiri bahkan saya bisa merasakan klimaks di baluti kebahagian melihat karakter dalam film dalam meresapi perannya. bisa dibilang saya lebih menyukai film Sad ending ketimbang Happy ending. Film ini di rilis di Sundance Film Festival pada bulan Januari 2017. diawal film ini saya kira ada hubungannya dengan penulis Novel Sidney Sheldon ternyata tidak, hanya kemiripan nama depan saja, lantas saya tetap menonton film ini dan is worthy untuk di tonton.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search